Kamis, 20 Juni 2013

Plus Minus Sistim Pembelajaran di Indonesia


1.       SISTEM PEMBELAJARAN

a.       Sekolah Dasar atau sederajat
Untuk keunggulan sistem pembelajaran pada Sekolah Dasar(SD), saya sendiri pada saat menginjak Sekolah Dasar dan pada waktu itu diberlakukan Kurikulum 2004 yaitu KBK yang memamasukkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bahan pembelajaran. Pirantinya yaitu komputer dan internet sebagai perkembangan teknologi untuk mengikuti arus globalisasi.
Kerugiannya internet juga membawa material negatif dalam kehidupan terutama anak-anak. Konten cyber porn yang sangat banyak dan mudah diakses lewat internet, merupakan hantu menakutkan yang membayangi perkembangan mental anak.

b.      Sekolah Menengah Pertama atau sederajat
Kurikulum yang dipakai yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, keunggulannya  adalah Kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, dan perkembangan satuan pendidikan dan masyarakat setempat, sehingga satuan pendidikan secara langsung atau tidak langsung dapat membantu perkembangan masyarakat.
Kerugiannya kurikulum tersebut bersifat lokal, lulusannya kurang memiliki kemampuan atau daya saing secara nasional.

c.       Sekolah Menengah Atas atau sederajat
Saya pada tahun 2009 memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mengambil jurusan IPA, menurut saya keunggulannya siswa banyak dibekali seluruh kompetensi tentang Ilmu Pengetahuan Alam seperti materi pelajaran KIMIA, BIOLOGI, dan FISIKA. Dalam jurusan yang saya ambil ini kita dapat mengetahui ilmu yang real dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya Kimia yang mengajarkan tentang unsur-unsur partikel yang ada di muka bumi ini.
Untuk kekuranganya menurut pendapat saya lebih ke kurangnya materi-materi lanjut karena kompetensi yang diajarkan hanya dasar-dasarnya saja.

2.       ANALISIS

Menurut saya sistem pembelajaran yang ideal yaitu mengacu pada sifat aktif siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, tetapi secara realistis guru cenderung aktif sedangkan siswa pasif sehingga keterlibatan siswa dalam belajar sangat rendah dan siswa hanyalah sebagai obyek, sementara guru aktif dan mendominasi dalam kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

Kamis, 06 Juni 2013

Mampukah saya bersaing di dunia kerja esok dan langkah- langkah strategis apa yang akan saya lakukan untuk berkompetensi di dunia kerja esok

Tidak dapat kita menutup mata bahwa persaingan dalam dunia kerja saat ini sangat ketat, secara faktanya angka pengangguran di Indonesia saat ini terus meningkat. Dengan demikian saat ini yang saya lakukan adalah meningkatkan kemampuan dan keahlian kompetensi yang saya miliki tentang apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan umum dan khususnya di dunia sipil dengan tidak meninggalkan kompetensi yang saya dapatkan di jenjang pendidikan perguruan tinggi yaitu gambar bangunan yang akan terus saya kembangkan dengan mengikuti perkembangan IPTEK. saya rasa saya akan siap dalam persaingan dunia kerja yang saat ini yang menuntut kita harus memiliki kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder atau pimpinan kita.

          sebagai lulusan sarjana saya secara pribadi harus optimis dan selalu bisa. Salah satu kiatnya adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan kompetensi – kompetensi yang saya miliki yang nantinya akan saya kembangkan juga di dalam dunia kerja juga. Selain kompetensi – kompetensi yang akan saya kembangkan dan tingkatkan tentunya kualitas karakter yang baik harus di miliki oleh para pesaing di dunia kerja saat ini. Dengan kita disiplin menghargai waktu dan tidak pantang menyerah, maka kita dapat menjawab tantangan kerja yang dihadapkan kelak untuk kita didepannya.